BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Pemilihan judul "PT. BIOFARMA (PERSERO)" karena di Indonesia masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, penulis sangat tertarik dengan pembuatan vaksin dan serum yang diproduksi oleh PT. BIOFARMA (Persero) ini, selain sebagai produsen kesehatan masyarakat juga membuktikan kemajuan tekhnologi dibidang kesehatan hampir diseluruh dunia.
Produk-produk PT. BIOFARMA membuat kebanggaan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berkembang, selain itu pemanfa'atan dari pembuatan yang steril dan terjaga sangat baik untuk bangsa Indonesia sendiri.
B. Tujuan Yang Hendak Dicapai
Tujuan yang hendak dicapai dalam pembuatan karya tulis ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk praktek Bahasa Indonesia sebagai paserta didik.
2. Sebagai pembelajaran pembuatan karya tulis untuk kedepannya.
3. Sebagai uji coba mental dan kemampuan penulis dalam mempertanggung jawabkan pembuatan karya tulis.
4. Sabagai sarana untuk menambah pengatahuan didalam bidang kesehatan dan pemanfaatan.
C. Metode Penumpulan data.
Pengumpulan data dalam pembuatan karya tulis penulis menggunakan metode sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari pengawas, melihat dan mencatat hal-hal yang menjadi pokok suatu objek yang akan dibuat sebagai karya tulis secara sistematika.
2. Metode Kepustakaan
Metode kepustakaan yaitu penulis memperoleh dan mengumpulkan data-data tentang objek yang langsung dari sumber-sumber lain yang bersifat kepustakaan.
D. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembahasan karya tulis yang dibuat penulis menggunakan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan judul
1.2 Tujuan Yang Hendak Dicapai
1.3 Metode Pengumpulan Data
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah PT. Biofarma
2.1.1 Berdirinya PT. Biofarma
2.1.2 Produk PT . Biofarma
2.2 Perkembangan PT. Biofarma
2.3 Tujuan dan Manfa'at PT. Biofarma
2.3.1 Kesehatan bagi masyarakat luas
2.3.2 Meningkatkan kualitas dan tekhnologi dalam bidang kesehatan.
2.3.3 Sebagai devisa atau pemasukan anggota dan yang terkait
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah PT. Biofarma
2.1.1 Berdirinya PT. Biofarma
Pemerintah Belanda pada tanggal 6 Agustus 1980 mengeluarkan surat keputusan dirumah Tentara Waltevreden Batavia tentang pendirian Parc Vaccinogen atau Landskoepok Inrichting yaitu perusahaan vaksin dan sera di Indonesia. Sejarah awal berdirinya yaitu sekiter tahun 1890-1894. Namun perusahaan vaksin dan sera ini mengalami beberapa perubahan tahun demi tahun, perubahanya yaitu:
· Pada tahun 1895-1901 lembaga ini berubah menjadi Parc Vaccinogen Insituut Pasteur dengan meningkatkan kegiatan produksi.
· Pada tahun 1902-1941 lembaga ini kembali mengubah namanya menjadi Landskoepok Inrichting en Insituut pasteur. Tahun 1923 lembaga ini pindah menempati gedung di jalan Pasteur Nomor 28 Bandung dan tahun 1924-1942 di pimpin oleh L. Otten.
· Pada saat Jepang berkuasa tahun 1942–1945 diubah menjadi Boeki Ken Kyushoo dan kegiatan dipusatkan di gedung Cacar dan lembaga Pasteur Bandung dipimpin oleh Kikuo Kurauchi.
· Bandung Boeke Ken Kyushoo kembali berganti nama menjadi Landskoepok Interichting en Instituut Pasteur ketika Bandung kembali diduduki Belanda, lembaga ini berpindah ke Klaten pada tahun 1946–1949 dipimpin oleh R.M Sardjito (1945–1946) dan beliau merupakan orang Indonesia pertama yang memimpin lembaga pada periode ini.
· Lembaga Pasteur di Bandung kembali menjadi tempat berlokasinya kegiatan produk vaksin dan serum di gedung Cacar pada tahun 1950–1954.
· Pemerintah Indonesia pada tahun 1955–1960 mengubah Landskeopok Interichting en Instituut Pasteur menjadi perusahaan Negara Pasteur seiring terjadi nasionalisme dengan berbagai perusahaan milik pemerintah Belanda.
· Perusahaan Negara Pasteur berubah menjadi Perusahaan Negara Biofarma melalui Peraturan Pemerintah NO. 80 Tahun 1961 (Lembaga Negara Tahun 1961 NO. 01) pada tahun 196 –1977.
· Periode Prof. Dr. Konosuke Fukai telah mengawali upaya transfer tekhnologi produksi vaksin Polio dan Campak. Setelah melalui penilaian dan penelitian bentuk badan usaha Biofarma pada tahun 1979–1996 resmi menjadi Perusahaan Umum Biofarma dengan Peraturan Pemerintah RI NO. 26 Tahun 1978.
· Perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang selanjutnya dikenal dengan PT. Biofarma (Persero) sebagai badan usaha milik Negara Republik Indonesia Melalui Peraturan Pemerintah NO. 1 Tahun 1997 pada tahun 1997–sekarang.
Dalam sebuah pembentukan suatu lembaga yang sangat baik melalui beberapa tahapan–tahapan perubahan sehingga membuat visi dan misi sebagai berikut:
VISI :
“Menjadi produsen vaksin dan antisera yang berdaya saing global”
MISI :
1. Memproduksi, memasarkan dan mendistribusikan vaksin dan antisera yang berkualitas internasional untuk kebutuhan pemerintah, swasta nasional dan internasional.
2. Mengembangkan inovasi vaksin dan antisera sesuai dengan kebutuhan pasar.
3. Mengelola Perusahaan agar tumbuh dan berkembang dengan menerapkan good corporate governance.
4. Meningkatkan kesejahteraan bagi Karyawan, pemegang saham, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya.
Logo PT. Biofarma:
· Logo merupakan adaptasi bantuk pencitraan dari ”Crystal Protein” dan ”Glicopprotein” yang mereflesikan bahwa Biofarma adalah sebuah perusahan di bidang vaksin dan serum.
· Mencitrakan ilusi pendar bintang (sparkling). Dalam hal ini pendar yang dimaknai sebagai semangat dan dinamika Biofarma yang mememiliki masa depan yang cemerlang.
· Pendar bintang mememiliki dua arah gerak ilusif, yakni gerak keluar dan kedalam mencerminkan keberagaman sumber daya internal Biofarma yang berkolaborasi secara multidisipin sehingga menghasilkan kinerja perusahaan yang lebih solid, untuk kemudian secara eksternal menggapai segala penjuru dunia seiring dengan semangat globalisasi yang berpijak pada nilai-nilai budaya perusahaan yang progresif, profesional, akuntabel dan berintegrasi.
· Warna dominan hijau secera spikologis menyiratkan suatu nilai hiegenis dan kesehatan. Jingga dan Kuning secara terpadu menyiratkan semangat progresif dan keberanian untuk berinofasi agar selalu menjadi yang terdepan.
Kebijakan PT. Biofarma:
1. Produk bermutu tinggi.
2. Produk ramah lingkungan.
3. Berdaya saing global.
4. Kepuasan pelanggan.
5. Perbaikan berkesinambungan.
6. Pengendalian pencemaran.
7. Pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
8. Penghemat energi dan Sumber Daya Alam.
9. Patuh peraturan perundangan dan persyaratan lainnya.
2.1.2 Produk PT. Biofarma
Vaksin dan Serum
A. Vaksin
Vaksin yaitu bibit penyakit yang sudah dilemahkan yang digunakan untuk menjadi antibodi. Vaksin merupakan tindakan aktif imunisasi dan kekebalan yang didapatkannya bersifat long term. Pemberian vaksin dimaksudkan untuk pencegahan terhadap penyakit menular dengan cara merangsang respon imun sehingga tercapai nilai antibodi, hal ini dimungkinkan karena dalam bentuk vaksin. Toksia atau zat racun yang dibentuk oleh organisme yang dikeluarkan menyebabkan keracunan organisme pada satu bagian yang selanjutnya diubah sedemikian rupa sehingga akan tetap imunogenik atau kebal terhadap suatu penyakit, hal ini menunjukan bahwa kebutuhan akan vaksin tetap sangat besar dalam upaya memberantas penyakit dan pengontrolan penyebaran penyakit menular.
Macam–macam Produk vaksin yaitu sebagai berikut:
a. Vaksin Hipatitis B
Penyebab Hipotesis B biasanya karena virus, keracunanan obat dan berbagai macam–macam zat kimia seperti Karbon Terokloida, Fosfor dan Arsen juga zat–zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri. Pembuatannya dihasilkan melalui rekayasa genetika, kemudian dimurnikan. Berfungsi untuk pencegahan terhadap penyakit hepatits B.
b. Vaksin BCG Kering
Vaksin ini adalah vaksin berbentuk beku kering. BCG (Bacillus Calmatte Guarein) dari Paris untuk imunisasi aktif. Berfungsi untuk pencegahan penyakit TBC (Tuberculosis).
c. Vaksin Kombinasi DTP/HB
Berupa cairan Homogen atau dari bagian–bagian sejenis berguna untuk:
* Imunisasi aktif terhadap Tetanus dan Hipatitis B
* Direkomendasikan untuk anak mlalui usia 2 bulan.
d. Vaksin Campak Kering
Vaksin Campak merupakan vaksin yang dilamahkan, vaksin ini berbentuk vaksin beku kering yang harus dilarutkan hanya dengan pelarut steril yang tersedia secara terpisah, vaksin ini memenuhi persyaratan WHO vaksin campak. Berfungsi untuk pencegahan terhadap penyakit campak.
e. Vaksin Polio Oral
Vaksin yang sudah dilemahkan, vaksin ini juga telah memenuhi perysaratan WHO. Dibuat dalam jaringan ginjal kera stabil. Berfungsi untuk pencegahan penyakit poliomyelitis.
f. Vaksin DTP–HB
Vaksin yang berwarna putih susu yang isinya sudah dimurnikan untuk antibodi manusia. Berfungsi untuk pencegahan terhadap penyakit disteri, tetanus, pertusis, dan hepatitis B.
g. Vaksin DTP
Untuk imunisasi aktif terhadap infeksi dan untuk anak mulai dari 2 tahun, berwarna putih keruh. Berfungsi untuk pencegahan penyakit disteri, tetanus, dan pertusis (batuk rajan).
h. Vaksin Jerap DT
Berwarna putih keruh, untuk usia kurang dari 8 tahun untuk pencegahan infeksi. Berfungsi untuk pencegahan terhadap penyakit difteri dan tetanus.
Kepekaan vaksin Terhadap Cahaya
Beberapa Vaksin (seperti BCG dan Campak) sangat peka terhadap cahaya, terutama cahaya matahari. Apabila terkena langsung sinar matahari menyebabkan hilangnya potensi dari vaksin tersebut. maka dari itu, vaksin–vaksin tersebut harus selalu terlindung dari sinar matahari.
Vaksin “freede – dried” akan lebih sensitif terhadap panas setelah dilarutkan (BCG, Campak).
B. Serum
Serum adalah produk biologik yang berfungsi untuk memberikan kekebalan terhadap infeksi tertentu untuk jangka waktu yang pendek dan diberikan kepada yang diduga terpapar atau beresiko.
Serum yang diambil dari hewan yang sebelumnya telah disuntikan antigen yaitu zat yang merangsang pembentukan antibodi jika direaksikan dalam tubuh dan darahnya diambil kemudian dimanfa’atkan.
Contoh macam-macam serum yaitu sebagai berikut:
a. Serum Anti Bisa Ular berfungsi untuk pengobatan terhadap gigitan ular berbisa.
b. Serum Anti Rabies berfungsi untuk pengobatan terhadap gigitan hewan yang saki atau diduga rabies.
c. Serum Anti Tetanus berfungsi pengobatan terhadap penyakit tetanus.
d. Serum Anti Difteri berfungsi untuk pengobatan terhadap penyakit difteri.
C. Perbedaan Vaksin dan Serum
Perbedaan dalam konsumsi antara serum dan vaksin yaitu kekebalan yang didapatnya bersifat sementara (Beberapa bulan) untuk serum, Sedangkan vaksin antibodinya bersifat aktif dalam tubuh dengan waktu yang lama.
Salah satu dari efek samping dari produk ini:
Hingga 15% pasien dapat mengalami demam ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksinasi.
2.2 Perkembangan PT. Biofarma
Pada awal tahun pertama pembentukan suatu lembaga dalam bidang kesehatan dan perubahan tahun demi tahun menunjukan bahwa perkembangan dengan waktu yang cukup lama untuk menjadikan lembaga ini menjadi lembaga bertaraf Internasional. Setelah mengetahui sejarah dengan produk–produk yang diakui oleh dunia.
PT. Biofarma mulai banyak diakui oleh negara-negara setelah memulai persyaratan WHO untuk produk–produk bertaraf Internasional, begitu juga dengan sistem tekhnologi yang modern dan steril menjadikan PT. Biofarma yaitu yang bersaing global dengan menyesuakan pasar dunia.
Sistem kerja PT. Biofarma berusaha melakukan yang terbaik dan aktif dalam bidangnya masing–masing, begitu juga dengan pengolahan bahan yang digunakan. Pemasaran yang menyangkup seluruh negara menunjukan perkembangan yang diusahakan lembaga ini sangat membanggakan negara.
Pengolahan dari zat yang digunakan PT. Biofarma menghasilkan zat sisa yang sangat berbahaya, oleh karena itu PT. Biofarma membuat tempat khusus untuk zat–zat sisa berbahaya yang dapat menimbulakan masalah lingkungan.
Adapun cara pengolahannya yaitu:
- Setiap zat–zat sisa berbahaya dimasukan kedalam kolam yang berisi air kolam.
- Setiap kolam mempunyai tahapan–tahapan penyaringan, zat sisa yang pertama kali dimasukan kolam tahap pertama dan mengalir kekolam satu dan seterusnya mengalir kekolam yang lain.
- Setelah zat–zat sudah tersaring dengan sempurna akan menghasilkan zat–zat yang masih berguna, kemudian bisa dimanfa’atkan kembali.
2.3 Tujuan dan manfa’at PT. Biofarma
2.31 Kesehatan bagi masyarakat luas
Produk yang dibuat PT. Biofarma sangat erat dengan kesehatan masyarakat oleh karena itu kesehatan masyarakat sangat penting. Pengembangan pembuatan vaksin dan serum bertujuan untuk melestarikan kesehatan bagi masyarakat luas.
Sekitar 108 negara pemasaran PT. Biofarma mendistribusikan vaksin dan serum yang melindungi masyarakat dari penyakit, dalam hal ini peranan dan pertanggung jawaban produk PT. Biofarma sangat diutamakan sesuai dengan visi dan misi.
2.3.2 Meningkatkan kualitas dan tekhnologi dalam bidang kesehatan.
Dalam visi yang bersaing global menunjukan bahwa lembaga ini juga mengutamakan persaingan dalam segala hal yang berkaitan dengan bidangnya, salah satunya yaitu dibidang tekhnologi yang berkembang membuat produk–produk vaksin dan sera.
Tekhnologi yang bersaing global membuat PT. Biofarma yang menghasilakan pandangan positif dari seluruh dunia sabagai konsumen, bahwa negara Indonesia yang terus berusaha berkembang dengan proses yang bersaing, penggunaan alat tertentu, manipulasi, dan pengolahan tekhnologi dalam upaya meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia dan Suber Daya Alam yang baik di Indonesia.
2.2.3. Sebagai devisa atau pemasukan anggota dan yang terkait
Produk yang dihasilkan PT. Biofarma tersebar didalam negeri dan diberbagai negara, sehingga devisa yang didapatkan pemerintah atau yang terkait sangat memuaskan. Beberapa negara–negara tetangga yang menjadi konsumen yaitu:
1. Laos
2. Myanmar
3. Kenya
4. Vietnam
5. China
6. Malaysia
7. Australia
8. Thailand
9. Suriname
10.Cuba dan lain–lain
Usaha meningkatkan devisa tercantum dalam Misi PT. Biofarma, sehingga mengusahakan kualitas produk agar pemasaran dan serum meningkat didalam negeri dan luar negeri. Ketentuan dalam faktor eksternal suatu negara menyangkut bidang ekonomi yang saling ketergantungan antara negara satu terhadap negara lain.
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan-kesimpulan yang terdapat pada karya tulis ini yaitu sebagai berikut:
1. PT. Biofarma Yaitu lembaga (Pesero) Indonesia yang memproduksi vaksin dan serum berkualitas diakui oleh WHO (World Health Organization) atau organisasi kesehatan sedunai yang mempunyai fungsi dan tujuan sesuai dengan visi dan misi yang dibentuk.
2. Lembaga ini sangat berperan besar bagi Negara Indonesia yaitu dari produk dan tekhnologi yang memebangkitkan semangat untuk terus semakin berkembang. Usaha yang dilakukan sebagai produk kesehatan untuk menghasilkan poduk–produk yang berdaya saing global diterima oleh 108 negara dengan meningkatkan produksi, memasarkan dan mendistribusikan vaksin dan serum berkualitas Internasional.
3. Setelah produk–produk PT. Biofarma menjadi produk yang bertaraf internasional devisa yang didapatkan menjadi bertambah dengan berusaha meningkatkan bagi karyawan, pemegang saham, dengan tetap memperhatikan yang lain. Budidaya yang dilestarikan dengan cara mendaur ulang zat–zat sisa yang digunakan.
4. Imunisasi sebagai salah satu bentuk intervensi kesehatan bagi dunia telah menyelamatkan jutaan nyawa dari kemungkinan tertular penyakit, saat ini hampir dari populasi anak didunia secara rutin mendapat imunisasi untuk mencegah penularan penyakit infeksi pada awal kehidupan manusia.
B. Saran-saran
Untuk meningkatkan dan perkembangan penulis menyarankan sebagai berikut:
1. Upaya pelestarian menjaga keseimbangan sumber daya yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan produk–produk vaksin dan serum.
2. Kemampuan sumber Sumber Daya Manusia lebih ditingkatkan supaya aktivitas dan kinerja semakin berkualitas.
3. Keunggulan atau kekurangan PT. Biofarma seharusnya dipublikasikan supaya masyarakat luas dapat memehami produk–produk vaksin dan serum.
4. Hubungan antar negara sebaiknya lebih diperluas lagi supaya Negara Indinesia mendapatkan devisa dan membuktikan bahwa Negara Indonesia terus berusaha sebagai negara yang berkembang.
5. Untuk pemerintah agar lebih memperhatikan kesehatan masyarakat dan tempat–tempat yang mempunyai fungsi dan tujuan kelestarian kesehatan masyarakat.
6. Kepada Pamong lebih dapat memberikan pengarahan dan pengetahuan serta memberi bimbingan dalam penyelesaian karya tulis.
DAFTAR PUSTAKA
Anindyani, Atikah dkk.2008. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan Departeman Pendidikan Nasional.
Tim Edukatif HTS. Modul Bahasa Indonesia Untuk SMA/MA Semester Genap. Surakarta: CV Hayati Tumbuh Subur.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar